Friday, March 3, 2006

Sharing vs Menggurui

Sebagai seorang mantan guru, saya bisa memahami perbedaan antara "Sharing" dan "Menggurui". Waktu itu saya mengajar fisika, lha tentu saja saya bersifat menggurui kalok sedang mengajar fisika.


Tapi ada semacam peraturan tidak tertulis di sekolah menengah tempat saya mengajar bahwa seorang guru juga harus menggurui dalam hal-hal yang bersifat moral, agama, kebijaksanaan hidup, dll. Lha ini nyang saya ndak suka. Jadi di luar pembicaraan tentang fisika, saya biasanya cuma ngobrol santai saja dengan murid-murid. Tapi saya juga sedikit-sedikit sharing tentang pengalaman atau penghayatan saya tentang kehidupan.

Sharing jelas ndak sama dengan menggurui. Kalau menggurui biasanya bersifat ideal, sempurna, dan cenderung one sided. Padahal pengalaman nyata hidup kita pan selalu ndak sempurna, bahkan penuh dengan sisi-sisi gelap juga.

Menggurui bersifat memaksakan jawaban sudah jadi, atau mengarahkan murid menuju jawaban yang diharapkan si guru melalui pertanyaan-pertanyaan yang tertutup (closed questions). Sedangkan sharing hanya bersifat menyampaikan pengalaman atau penghayatan sebagai mana adanya.

Menggurui mengandaikan hubungan guru-murid. Sedangkan sharing adalah relasi antara sesama manusia yang sederajat.