Tuesday, January 30, 2007

Berbeda Pendapat

Saya ingat sekian tahun lalu, saya menghadiri sebuah simposium fisika. Salah seorang peserta (kalau tidak salah dari jawa tengah) mengajukan teori yang membantah kebenaran teori Einstein. Yang membuat saya salut adalah bahwa panitia tidak menolak, dan mempersilahkan si peserta itu untuk memasang poster di ruang pameran. Seorang pakar fisika ternama ketika itu juga mendatangi poster itu dan berdiskusi dengan si peserta itu, dan dia manggut-manggut, mengajukan pertanyaan, dan tidak ada tanda-tanda sedikitpun bahwa dia melecehkan pendapat si peserta itu.

Yang jelas tidak seorang pun yang mengatakan pada si peserta: "Wah, rupa-rupanya anda lebih pinter daripada Einstein, ya?"

Kita hidup di dunia pluralistik, dengan banyak macam pendapat dan keyakinan, dengan spektrum yang sangat luas. Ini adalah kenyataan yang tidak bisa disangkal lagi. Persoalannya adalah bagaimana sikap kita menghadapi pendapat atau keyakinan yang berbeda dengan
pendapat/keyakinan kita?

Apakah kita akan mengawali diskusi dengan sikap "Saya benar, anda salah. Kalau anda tidak bisa menerima pendapat saya, maka diskusi kita ini cuma buang-buang waktu"

Ataukah: "Anda dan saya berbeda. Kita mungkin tidak pernah akan sependapat, tapi paling tidak kita bisa lebih sedikit saling mengerti dan menghormati".

Friday, January 26, 2007

Iman

Seorang Atheist mengintip tetangganya yang rajin berdoa, tetapi sangat miskin. Untuk mengolok-olok iman mereka, diam-diam si Atheist menaruh sekarung penuh makanan di depan pintu rumah mereka.

Tentu saja, si tetangga lantas bersujud syukur menyembah Tuhan. Tapi tiba-tiba si Atheis nongol dan tertawa: "Kalian bodoh! Makanan itu bukan dari Tuhan, tetapi aku si Atheist yang meletakkannya di depan pintu!".

Mendengar itu si tetangga bersujud penuh haru, katanya: "Tuhan Maha Besar! Bahkan Iblis pun dapat Engkau gunakan untuk mengantar berkahMU yang melimpah!".

Wednesday, January 24, 2007

Pencerahan


Menurut saya, sih, pencerahan itu ndak harus selalu dihubungkan dengan agama. Pencerahan adalah pengalaman yang biasa saja, maksudnya: pengalaman yang menjadi bagian biasa dari hidup, sama halnya dengan makan, minum, mules, pusing, kesandung-jatuh, dst.

Bahwa pencerahan itu dialami dan tidak dijelaskan, itu juga hal yang biasa saja. Banyak hal dalam hidup sehari-hari yang dialami tapi tidak dijelaskan: harum bunga mawar, minum bir, sambel trasi, dan masih banyak lainnya.

Bahwa tidak semua orang pernah mengalami pencerahan, itu juga hal yang biasa saja. Banyak orang yang seumur hidupnya belum pernah makan sambel trasi, belum pernah minum whisky, belum pernah merokok, dst.

Yang mengalami pencerahan, tahu apa itu pencerahan, tetapi tidak bisa menjelaskannya.
Yang bisa menjelaskan pencerahan, tahu apa itu pencerahan, tetapi tidak bisa mengalaminya.

Sebelum mencapai pencerahan, langit biru, daun hijau, kalau lapar makan, kalau haus minum.
Sewaktu mencari pencerahan, langit hijau, daun biru, kalau lapar minum, kalau haus makan.
Sesudah mencapai pencerahan, langit biru, daun hijau, kalau lapar makan, kalau haus minum.


Monday, January 22, 2007

Agama Menurut Berbagai Pendapat


Menurut Karl Rahner semua pemeluk agama yang akhirnya bisa menemukan kebenaran di dalam agamanya (dan diselamatkan) sebenarnya adalah "Katolik Anonim" (Ini adalah istilah yang beliau ciptakan) ...:)

Menurut Fritjof Schuon, setiap orang yang mendalami agamanya sendiri akan mencapai suatu "titik temu" di mana semua agama akan bertemu ...:)

Menurut seorang master Zen, tujuan hidup semua manusia adalah mencapai pencerahan ...:)

Menurut seorang penulis yang saya lupa namanya: seorang jenius di jaman dulu melihat jalan keluar dari kekacauan yang melanda suku di mana dia berada. Ia melihat bahwa jika sejumlah peraturan (yang dia temukan) itu diterapkan, maka semuanya akan menjadi teratur dan bagus. Supaya orang-orang bisa menerima pemikirannya, maka dia mengklaim bahwa ide-ide nya itu langsung berasal dari Tuhan sendiri ...:)

Menurut Kang Ujang (Tetangga saya), semua agama kalok dipelajari secara benar, sebenarnya adalah agama islam ... :)

Menurut Richard Dawkins, agama adalah hambatan terbesar terhadap kemajuan intelektual manusia ...:)




Richard Dawkins

Monday, January 15, 2007

Paulo Coelho

Saat ini saya sedang asyik membaca novel-novel karangan Paulo Coelho. Baru saja selesai membaca ulang novelnya yang sangat terkenal "The Alchemist" (saya pernah membaca novel ini lebih dari 6 tahun yang lalu). Paulo Cuelho dianggap sebagai salah satu novelist yang sangat berpengaruh. Buku-bukunya terjual lebih dari 65 juta copy di 150 negara, dan sudah diterjemahkan ke 60 bahasa. Berikutnya saya sedang membaca novel-novelnya yang lain: "The Zahir", "Veronika Decides to Die", dan "The Fifth Mountain". Yang terakhir ini mengisahkan perjuangan seorang nabi perjanjian lama (Elijah). Yang ingin tahu lebih jauh tentang beliau, bisa klik:

http://www.paulocoelho.com

Beliau adalah novelis kelahiran Brazil, dan menulis novel-novelnya dalam bahasa portugis.




Paulo Coelho

Monday, January 8, 2007

Apakah hari sabtu = hari sabat?

Bible perjanjian lama menyatakan bahwa Tuhan menciptakan segala sesuatunya dalam 7 hari (apakah 1 hari di sini sama dengan 24 jam, itu juga adalah persoalan sendiri). Pada hari ke tujuh, Tuhan "beristirahat", maka hari ke tujuh harus disucikan menjadi hari sabbath.

Mengapa hari sabbath disamakan dengan hari sabtu? Karena orang yahudi waktu itu menghitung hari-hari dalam seminggu mulai dari hari minggu. Jadi hari minggu adalah hari pertama. Namun ada keruwetan lain, yaitu hari pertama (hari minggu) dihitung mulai matahari terbenam waktu sabtu sore. Jadi sesungguhnya hari sabbath itu dimulai dari jum'at sore.


Di jaman modern, orang menghitung hari mulai dari hari senen dini hari sebagai hari pertama. Sehingga hari minggu dini hari menjadi hari ke tujuh. Bible tidak pernah menyatakan bahwa hari sabtu harus menjadi hari sabbath yang disucikan. Bible hanya menyatakan bahwa orang harus menyucikan hari ke 7 di dalam satu siklus. Lha, kalau hari pertama dihitung dari senin dini hari, maka minggu dini hari menjadi hari ke 7
bukan? Atau kalau saya adalah seorang sopir bus malam yang libur hari selasa, maka hari pertama dihitung dari hari rabu, dan hari selasa menjadi hari ke tujuh. Demikian seterusnya.


Akhirnya, kalau menurut saya: SEMUA hari dalam seminggu harus dikuduskan untuk Tuhan. Karena itu saya bisa saja pergi misa ke gereja pada hari apa saja (dan memang di gereja katolik, selalu ada misa setiap hari).

Friday, January 5, 2007

Keteladanan Rakyat

Siapapun penguasa dan pejabat di Indonesia, bukankah mereka berasal dari rakyat juga? Kalau sekarang rakyat mengkritik habis-habisan pemimpinnya, apa jaminannya bahwa si rakyat itu tidak akan berbuat
serupa kalau menjadi pemimpin?

Kemajuan atau kemunduran bangsa indonesia tidak mungkin dibebankan ke pundak segelintir orang saja. Ini adalah tanggung jawab semua orang. Saya setuju bahwa perilaku wakil rakyat (misalnya) memang
memprihatinkan. Namun tidakkah itu juga mencerminkan kualitas dari manusia-manusia yang mereka wakili juga?

Saya juga setuju bahwa pemimpin dan wakil rakyat harus terus menerus dikritik dan dikontrol supaya mengerjakan tugasnya dengan baik. Namun, rakyat indonesia pun perlu juga dikritik!

Kita sudah bicara tentang keteladanan para pemimpin, sekarang kita juga perlu bicara tentang keteladanan rakyat.