Kerendahan hati: melupakan semua kualitas (entah nyata, entah semu) yang
ada di dalam diri sendiri, dan memfokuskan diri untuk melihat dan
mengapresiasi kualitas yang ada di dalam diri orang lain.
Kerendahan hati dicapai tidak dengan merendahkan diri, melainkan dicapai
dengan menghormati dan menghargai orang lain.
Kalau seorang bos perusahaan besar datang ke kantor naik mobil butut,
memakai kemeja kusut dan celana tambal sulam, itu
BUKAN kerendahan hati. Tetapi kalau ia mau mendengar dan menghargai saran
dan pendapat bawahannya, yang pangkatnya paling rendah sekalipun, maka
ITULAH kerendahan hati.
Kalau ada penulis posting yang menyebut dirinya: "Goblog, mencla-mencle,
bodoh, nggak tahu apa-apa, selalu keliru, sombong, dll", itu BUKAN
kerendahan hati. Hanya kalau ia menghormati dan menghargai orang lain dan
pendapatnya, siapapun dan apapun itu, BARULAH bisa disebut kerendahan
hati.
Menghargai dan menghormati pendapat orang lain tidak berarti bahwa kita
harus selalu setuju dan membenarkan pendapatnya. Melainkan bahwa kita
mencurahkan dan memberikan yang terbaik dari diri kita.