Tuesday, July 4, 2006

Evolusi vs Agama?



Di jaman dahulu gereja mampu menghentikan riset yang dianggap bertentangan dengan ajaran agama. Apa yang terjadi pada Galileo Galilei adalah contoh yang terkenal. Di Amerika, gerakan kristen fundamentalis berusaha menghapus pengajaran teori evolusi di sekolah menengah (atau paling sedikit mendampinginya dengan lawan teori evolusi, yaitu kreasionisme)

Gerakan ini mungkin tidak banyak gunanya, sebab siapa yang bisa mengontrol apa yang dipelajari siswa setelah lulus sekolah menengah?

Memang debat antara pendukung dan penentang teori evolusi berlangsung seru. Tetapi perdebatan itu kebanyakan terjadi antara orang-orang yang tidak menguasai persoalan. Baik pendukung maupun penentang, keduanya seringkali sama-sama tidak tahu banyak.

Para ilmuwan sendiri nampaknya kurang berminat untuk terjun di dalam perdebatan itu. Bagi mereka, tidak ada yang perlu diperdebatkan. Evolusi adalah fakta, dan riset yang sekarang dilakukan bukanlah untuk membuktikan apakah evolusi itu terjadi atau tidak, melainkan untuk memahami bagaimana evolusi itu terjadi.

Seandainya pun terjadi perdebatan antara ilmuwan evolusi dengan kaum agamawan, saya yakin debat itu tidak akan berlangsung dengan baik. Si ilmuwan tidak mengerti konsep-konsep teologis, sementara para agamawan sulit memahami konsep-konsep sains yang disajikan.

Kesimpulannya, debat antara pendukung maupun penentang teori evolusi kebanyakan hanya akan menjadi debat kusir saja, karena kedua belah pihak sama-sama tidak menguasai persoalan. Sementara debat yang bermutu sulit diwujudkan karena para ilmuwan yang menguasai persoalan kebanyakan enggan terlibat di dalam debat semacam itu. Belum lagi kesulitan mereka memahami sudut pandang teologisnya. Dari pihak agamawan, sulit juga dicari tokoh yang menguasai teologi dan sekaligus mengetahui cukup banyak sains untuk bisa berdiskusi secara produktif dengan para saintis.