Manusia sangat terbatas pengalamannya. Ia hanya dapat mengalami setitik kebenaran dari lautan kebenaran yang maha luas. Kalaupun ia dapat bersaksi, maka ia pun hanya dapat bersaksi tentang setitik kebenaran itu.
Tetapi manusia juga dapat mengarahkan hidupnya kepada lautan kebenaran yang maha luas itu, yaitu melalui iman. Iman adalah tanggapan terhadap lautan kebenaran yang maha luas. Iman sekaligus juga adalah keputusan untuk mengarahkan dan menyerahkan hidup pada lautan kebenaran nan maha luas.