Monday, November 21, 2005

Membuktikan Kebenaran Agama

Apakah itu yang dimaksud dengan "membuktikan"?

Waktu kita masih sekolah smp, membuktikan hukum Pythagoras sudah termasuk sulit.

Membuktikan hukum pythagoras jelas jauh lebih mudah daripada membuktikan teori Einstein. Dulu, saya mengira bahwa pembuktian teori Einstein adalah bagian tersulit dari fisika. Ternyata dugaan saya meleset. Masih ada teori-teori lain yang pembuktiannya jauh lebih sulit daripada teori Einstein.

Sesulit-sulitnya teori-teori fisika, pembuktian kebenaran agama jauh lebih sulit lagi! Para filsuf dan teolog besar sepanjang jaman membutuhkan waktu berpuluh-puluh tahun hanya untuk membuktikan sebagian sangat kecil saja dari kebenaran agama. Itupun kemudian masih bisa diperdebatkan!

Pertama-tama, menurut saya, sulitnya pembuktian kebenaran agama malah membuat agama menjadi demokratis. Mengapa? Karena orang yang berpendidikan paling tinggi sekalipun tidak bisa mengklaim bahwa dia lebih memahami agama, hanya karena ia berpendidikan tinggi.

Kedua, sesuatu yang mudah dibuktikan, rasa-rasanya kok diragukan nilainya. Saya ndak mengatakan bahwa derajat kesulitan berbanding lurus dengan nilai. Tetapi sesuatu yang bernilai tinggi, mestinya juga ndak sedemikian mudah diperoleh.

Ketiga, sulitnya pembuktian menyadarkan orang bahwa penghayatan agama bukan bergantung pada pembuktian.

Kalau suatu agama X sedemikian mudah dibuktikan kebenarannya, dan kalau penghayatan orang bergantung pada pembuktian, mengapa bermilyar-milyar manusia tidak berduyun-duyun memeluk agama X? Kenyataannya, justru semakin banyak orang yang meninggalkan agama!