Saya nggak pernah merasa terganggu kalau ada orang yang mengkritik suatu negara tertentu secara habis-habisan. Jangankan amrik, indonesia-pun boleh dikritik habis-habisan.
Saya nggak tahu apa yang ada di pikiran para pengambil keputusan. Tetapi kritikan pedas yang disusun dengan argumen yang bagus, berdasarkan informasi yang exhaustive, objective, dan extensive, selalu pantas dihargai oleh siapapun. Beberapa kali saya melihat (di TV) pengamat politik asli amerika yang mengajukan kritik (terhadap kebijakan luar negri amrik) yang lebih tajam dan kuat daripada yang diajukan oleh parademonstran anti amrik di depan bundaran HI.
Ini bukan hal yang aneh. Kritikan dari dalam seringkali memang lebih powerful karena diajukan oleh seseorang yang sungguh memahami persoalannya.
Dalam konteks yang lain, saya tertarik membaca kritik-kritik yang diajukan pada ajaran suatu agama. Saya melihat bahwa kritikan-kritikan yang diajukan oleh pemikir/ agamawan terhadap agamanya sendiri terasa lebih "mengguncangkan" iman dan terasa sangat menggigit dan mengagetkan dibandingkan kritikan yang datang dari penganut agama lain.. Ini bukan hal yang aneh. Kritikan yang diajukan oleh seseorang yang sungguh-sungguh memahami persoalannya tentu akan jauh lebih powerful.
Saya teringat di jaman orde baru dulu, ketika banyak pemimpin dan tokoh yang mengkritik habis-habisan ajaran marx/ komunisme tanpa pernah membaca isi ajaran marxisme/ komunisme barang selembar pun!