Tuesday, November 9, 2004

Takdir?

Seorang karyawati pulang kemalaman. Di jalan dia dirampok, diperkosa,
lalu dibunuh.

Dengan berlinang air mata, keluarga korban berkata:"Kami sudah pasrah
dengan musibah ini. Ini semua sudah menjadi Takdir Yang Maha Kuasa".

Benarkah ini takdir yang maha kuasa? Jika demikian, si
perampok/pemerkosa itu hanya sekedar menjalankan kehendak yang maha
kuasa? Berarti dia nggak punya pilihan lain, sebab semua itu sudah
ditakdirkan? Apakah ini berarti bahwa kejahatan ini memang menjadi
bagian dari rencana yang maha kuasa? Bukankah ini berarti bahwa bukan
saja kejahatan itu dibiarkan oleh tuhan, melainkan bahkan tuhan itu
sendiri yang menciptakan kejahatan!

Ataukah tuhan "tidak setuju" dengan kejahatan itu, tetapi dia
membiarkan kejahatan itu terjadi? Dia tidak mencegah kejahatan itu,
setelah itu bukan saja dia membiarkan si korban dan keluarganya
menderita, dia juga harus menghukum si pelaku kejahatan, dan mungkin
harus memasukannya ke neraka, jika dia tidak bertobat. Bukankah lebih
sederhana, jika tuhan mencegah kejadian itu sebelum terjadi?